Lapas Kuningan Berdaya: Inovasi Produksi Melon Ubah Hidup Narapidana

Berdaya Lewat Produksi Melon di Lapas Kuningan


Di balik tembok kokoh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan, Jawa Barat, tersembunyi sebuah kisah inspiratif tentang perubahan dan pemberdayaan. Lapas ini tidak hanya menjadi tempat pembinaan narapidana, tetapi juga berhasil menginisiasi program perkebunan melon yang sukses, memberikan manfaat ganda bagi warga binaan dan masyarakat.

Ide Awal dan Kerja Sama: Memanfaatkan Lahan Kosong

Ide brilian di balik perkebunan melon ini muncul dari inisiatif Humas Lapas Kelas IIA Kuningan, Yudi. Melihat potensi lahan kosong yang belum dimanfaatkan, Yudi menggandeng pihak ketiga untuk bekerja sama dalam mengembangkan lahan pertanian di dalam lapas. "Lapas Kuningan kan punya lahan untuk dikembangkan dan ada potensi ditanami melon. Jadi akhirnya kerja sama dengan pihak ketiga pengusaha yang menyediakan bibit dan bimbingan perawatan," jelas Yudi.

Penanaman Bibit dan Pembinaan Narapidana

Pada tahap awal, ditanam 1.000 bibit pohon melon yang tersebar di dua area, yaitu di dalam dan di luar lapas. Puluhan narapidana dilibatkan langsung dalam perawatan tanaman, dengan bimbingan dari mentor dan instruktur berpengalaman. Program ini memberikan pelatihan dan keterampilan baru bagi warga binaan.

Tantangan Awal dan Antusiasme Warga Binaan

Yudi mengakui bahwa di awal pelaksanaan, para narapidana menghadapi kesulitan karena kurangnya pengalaman. "Ketika pelaksanaan pasti ada kendalanya, kayak warga binaan itu masih belum lancar, masih sulit untuk konsisten. Karena masih proses belajar," ungkap Yudi. Namun, dengan adanya pelatihan dan bimbingan, mereka mulai terbiasa dan menunjukkan antusiasme yang tinggi. "Tapi setelah dibimbing sama instruktur dari pihak ketiga dan lihat hasilnya, warga binaan itu antusias."

Panen Perdana dan Rencana Pengembangan

Setelah lebih dari dua bulan perawatan, tepatnya pada 30 Agustus 2025, hasil panen perdana berhasil diraih. Ratusan kilogram melon berhasil dipanen, meskipun pada tahap awal belum diperjualbelikan, melainkan dibagikan. Kesuksesan ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan program. Lapas berencana untuk menanam pohon kelapa dan melon tahap kedua, serta mengembangkan usaha peternakan.

Jenis Melon dan Proses Perawatan

Instruktur Perkebunan Melon Lapas Kuningan, Imam, menjelaskan bahwa ada empat jenis melon yang ditanam, yaitu inthanon, dalmatian, the blues, dan sweet aprilia. Masing-masing jenis membutuhkan perawatan dan nutrisi yang berbeda. Proses penanaman hingga panen memakan waktu sekitar 70 hari. Pada panen pertama, berhasil dipanen sekitar 700 kilogram melon yang rasanya sudah manis.

Dampak Positif: Kemandirian dan Keterampilan Baru

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Lapas, tetapi juga bagi narapidana. Mereka mendapatkan pelatihan dan keterampilan baru yang berguna untuk kehidupan di masa depan. "Ini kan bentuk kemandirian. Keuntungan buat lapas sendiri itu di samping ada produksi melon. Secara tidak langsung juga sebagai pelatihan buat warga binaan," ujar Yudi.

Pandangan Bupati Kuningan

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yunuar, memberikan apresiasi terhadap langkah Lapas Kuningan. Ia menegaskan bahwa lapas seharusnya tidak hanya menjadi tempat hukuman, tetapi juga tempat untuk melahirkan pribadi mandiri dan bermanfaat. "Saya sangat mengapresiasi langkah Lapas Kuningan. Melonnya manis, enak, bahkan ada varietas dari Korea, Jepang, Belanda, hingga Thailand. Ini bukan hanya untuk warga binaan, tapi juga punya potensi ekonomi besar, jelas pasarnya, dan bisa memperkuat ketahanan pangan daerah," pungkas Dian.

Testimoni Warga Binaan: Perubahan Hidup yang Berarti

Ujang (43), salah seorang warga binaan, merasakan langsung dampak positif dari program ini. Ia mengaku kehidupannya menjadi lebih produktif. "Ini sudah mulai semenjak tiga bulan yang lalu. Alhamdulillah jadi ada kegiatan. Awal-awal pasti kesulitan karena belum tahu cara menanam dan merawat melon," ujarnya. Ujang berharap, setelah bebas, ia dapat mengembangkan usaha perkebunan melon sendiri. Qomar (24), warga binaan lainnya, juga merasakan manfaat yang sama. Ia merasa tidak lagi bosan dan dapat mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Ia berharap ilmu yang didapat dapat bermanfaat untuk memulai hidup baru di luar lapas.

Program perkebunan melon di Lapas Kuningan adalah contoh nyata bagaimana pemberdayaan dapat mengubah kehidupan. Melalui program ini, narapidana tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga semangat baru untuk memulai hidup yang lebih baik.

INFOPAJAJARAN.COM

Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami

Ikuti Kami

🟢

Saluran WhatsApp

Ikuti
👍

Facebook

Ikuti
📸

Instagram

Ikuti
✉️

Email

Kirim Email

© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak