Gempa Bekasi M 4,9: Mengenal Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat dan Wilayah yang Terdampak

Jawa Barat, gempa bumi, Bekasi, Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat, BMKG, BRIN, Infopajajaran, mitigasi bencana,Berita Terkini,
Ilsutrasi AI.


INFOPAJAJARAN.COM - Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 yang mengguncang Bekasi, Jawa Barat pada 20 Agustus 2025 sempat membuat masyarakat waspada. 

Berdasarkan rilis resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di darat dan penyebabnya adalah aktivitas dari Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust). 

Kejadian ini mengingatkan kita akan potensi gempa bumi yang tidak hanya berasal dari zona subduksi di selatan Jawa, tetapi juga dari sesar-sesar aktif di daratan.

Apa Itu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat?

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat bukanlah hal baru dalam dunia geologi. Sesar ini merupakan bagian dari sistem sesar besar yang dikenal sebagai Sesar Baribis-Kendeng. 

Melansir penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sesar Baribis-Kendeng adalah sistem sesar kompleks yang memanjang dari barat hingga timur Pulau Jawa, tepatnya berada di belakang (utara) busur vulkanik Jawa.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, menjelaskan bahwa di Jawa Barat, jalur sesar aktif ini melewati beberapa wilayah padat penduduk, antara lain Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. 

Bahkan, terdapat indikasi bahwa sesar ini juga menerus hingga ke perbatasan selatan Jakarta dan daerah Bogor. 

Tujuan utama penelitian BRIN adalah untuk memetakan secara detail lokasi jalur sesar yang pernah bergerak setidaknya dalam 11.000 tahun terakhir. 

Pemetaan ini crucial untuk meningkatkan kewaspadaan dan perencanaan mitigasi bencana gempa bumi di daerah-daerah yang dilintasi.

Dalam publikasinya di jurnal Tectonics (2022) berjudul "Active Back-arc Thrust in North West Java, Indonesia", Sonny dan tim mengonfirmasi bahwa Java Back-arc Thrust masih aktif, khususnya di segmen Tampomas, sejak sekitar 50.000 tahun lalu. 

Data morfologi dari Digital Elevation Model (DEM) menunjukkan jejak sesar ini terus memanjang ke arah barat.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Menghadapi fakta bahwa wilayah Jawa Barat dilintasi oleh sesar aktif, kewaspadaan memang diperlukan, tetapi kepanikan justru harus dihindari. 

BMKG senantiasa mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi atau isu yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat harus memastikan bahwa informasi resmi mengenai gempa bumi hanya diperoleh dari sumber yang terpercaya, yaitu BMKG. Beberapa kanal komunikasi resmi BMKG yang dapat diakses adalah:

  • Media Sosial: Instagram dan Twitter (X) di akun @infoBMKG
  • Situs Web: https://www.bmkg.go.id atau portal peringatan dini tsunami https://inatews.bmkg.go.id
  • Aplikasi Smartphone: Unduh aplikasi "Info BMKG" atau "WRS-BMKG" untuk notifikasi early warning secara langsung.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memahami langkah-langkah keselamatan saat gempa terjadi, seperti melakukan tindakan drop, cover, and hold on, serta mengetahui titik kumpul evakuasi di area tempat tinggal.

Kejadian gempa di Bekasi adalah pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk terus membangun budaya sadar bencana. Dengan pengetahuan dan kesiapan yang baik, risiko dampak bencana alam dapat diminimalisir.

Ikuti perkembangan program pembangunan dan informasi kebencanaan di wilayah Jawa Barat, khususnya Indramayu, melalui media sosial Infopajajaran.com di Facebook dan Telegram.*

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak