Kabupaten Garut menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui aksi nyata. Sebanyak 13 pasang calon pengantin dari Kecamatan Kadungora dan Leles berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di lahan reklamasi tambang, sebagai wujud dukungan terhadap program Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling) Sodaqoh Alam.
Aksi Nyata: Penanaman Pohon di Lahan Reklamasi
Pada Kamis, 11 September 2025, suasana haru dan semangat hijau terpancar di lahan reklamasi tambang CV Bumi Pasir Makmur. Sebanyak 13 pasang calon pengantin dari dua kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Kadungora dan Leles, turun langsung untuk menanam pohon. Aksi ini merupakan bagian dari program Pepeling Sodaqoh Alam, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Kisah Dendi dan Sintia: Menanam Harapan untuk Masa Depan
Dendi Lutfian dan Sintia Novitasari Aramanda, salah satu pasangan calon pengantin dari Kecamatan Leles, mengungkapkan kebahagiaannya dapat terlibat dalam kegiatan yang mulia ini. Dendi menyampaikan harapannya, "Dengan menanam pohon, nanti pohon itu tumbuh dan berkembang. Ibaratnya menanam pohon itu akarnya lebih kuat, batangnya besar dan kuat, dan daunnya lebat, insyaAllah seperti kehidupan pernikahan kami nanti kedepannya." Ungkapan ini mencerminkan harapan mereka akan kehidupan pernikahan yang kokoh dan berkelanjutan, selaras dengan pertumbuhan pohon yang mereka tanam.
Ekoteologi dalam Aksi: Keterlibatan Pengusaha dan Kementerian Agama
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Dudu Rohman, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi program Pepeling di Kabupaten Garut. Yang membedakan program ini adalah keterlibatan aktif pengusaha dalam pelaksanaannya. Ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat terwujud melalui kolaborasi berbagai pihak.
Komentar Kakanwil: Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan
Dudu Rohman menyatakan rasa bangganya terhadap inisiatif ini, "Terima kasih atas inisiatif ini, kegiatan ini tentunya mengajak para pengusaha bahwa alam ini jangan dirusak terus, setelah dimanfaatkan dijaga lagi, karena alam ini warisan untuk anak masa depan. Manusia sebagai khalifah yang mengurus, jangan sampai alam ini rusak dan habis. Kita harus menjaga lingkungan yang berkaitan dengan ekoteologi." Kakanwil juga berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Pilot Project: Garut sebagai Pelopor Ekoteologi
Lebih lanjut, Kakanwil menyampaikan, "Bangga sekali kaitannya dengan adanya pengusaha yang mendukung program ekoteologi. Pengusaha telah berpartisipasi memberi pemanfaatan kepada manusia. Garut ini pertama, akan saya sampaikan kepada bapak Menteri, ini pilot project, pengusaha tambang untuk turut serta melestarikan alam seperti ini." Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Garut menjadi pelopor dalam mengimplementasikan program ekoteologi dengan melibatkan pengusaha tambang untuk turut serta dalam pelestarian alam.
Kesimpulan: Menjaga Alam, Membangun Masa Depan
Kegiatan penanaman pohon oleh calon pengantin di Kabupaten Garut ini adalah contoh nyata bagaimana cinta lingkungan dapat diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari calon pengantin hingga pengusaha tambang, menunjukkan bahwa semangat ekoteologi dapat menjadi gerakan bersama untuk menjaga alam dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi daerah lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya