Kawasan Kota Tua Indramayu, Jawa Barat, menyimpan cerita panjang tentang sejarah perekonomian di era kolonial Belanda. Deretan bangunan tua dengan arsitektur khas menjadi saksi bisu bagaimana kota ini pernah menjadi pusat aktivitas perdagangan dan kehidupan masyarakat di masa lalu.
Pesona Arsitektur Kolonial dan Pengaruh Tiongkok
Berjalan-jalan di Kota Tua Indramayu, pengunjung akan disuguhi pemandangan bangunan-bangunan kuno yang memukau. Gaya arsitektur kolonial yang dipadukan dengan sentuhan Tiongkok menciptakan perpaduan unik yang menarik perhatian.
Jalan Cimanuk, Veteran, dan Siliwangi: Pusat Sejarah Indramayu
Kawasan Kota Tua Indramayu, yang terletak di sepanjang Jalan Cimanuk, Veteran, dan Siliwangi, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Meskipun beberapa bangunan telah mengalami kerusakan dan bahkan menjadi sasaran vandalisme, nuansa sejarah tetap terasa begitu kental. Dinding yang lapuk, jendela kayu berukir, dan atap bergaya kolonial seolah bercerita tentang masa kejayaan Indramayu.
Struktur Bangunan yang Kokoh: Kayu Jati dan Pelat Besi
Ketahanan bangunan-bangunan tua di Kota Tua Indramayu patut diacungi jempol. Bangunan-bangunan ini masih berdiri kokoh berkat dukungan kayu jati besar yang kuat, disambung menggunakan pelat besi yang tahan lama. Hal ini menunjukkan betapa kualitas bangunan pada masa itu sangat diperhatikan.
Sejarah Kota Tua: Pusat Ekonomi di Masa VOC
Berdasarkan catatan dari Yayasan Indramayu Historia Foundation, bangunan-bangunan di Kota Tua Indramayu dibangun antara tahun 1820 hingga 1828 pada masa penjajahan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Pada masa itu, kawasan ini menjadi jantung aktivitas warga Tionghoa sekaligus pusat ekonomi Indramayu.
Sungai Cimanuk: Jalur Transportasi Vital
Letaknya yang strategis di dekat aliran Sungai Cimanuk menjadikan Kota Tua Indramayu sebagai pusat perdagangan yang penting. Sungai Cimanuk menjadi jalur transportasi utama untuk pengangkutan barang dagangan, memudahkan distribusi komoditas dari dan ke Indramayu.
Bangunan Bersejarah yang Masih Berdiri Kokoh
Beberapa bangunan bersejarah di Kota Tua Indramayu masih berdiri hingga kini, menjadi bukti nyata sejarah yang tak lekang oleh waktu.
Vihara Dharma Rahayu (Klenteng An Tjeng Bio)
Di Jalan Veteran, terdapat Vihara Dharma Rahayu yang telah berdiri sejak tahun 1848. Dulunya, vihara ini dikenal sebagai Klenteng An Tjeng Bio Indramayu. Pada tahun 1880, vihara ini dipindahkan ke lokasi saat ini oleh Tan Liong Siang.
Eks Stasiun Paoman
Di Jalan Siliwangi, bangunan eks Stasiun Paoman masih berdiri kokoh. Saat ini, bangunan tersebut dihuni oleh keluarga pegawai kereta api yang pernah bertugas di sana. Keberadaan bangunan ini mengingatkan kita pada peran penting transportasi kereta api di masa lalu.
Gudang Tua: Saksi Bisu Perdagangan Komoditas
Selain itu, bangunan tua yang dulunya digunakan sebagai gudang juga masih ada. Gudang ini menjadi saksi bisu lalu lintas perdagangan komoditas hasil bumi seperti padi dan rempah-rempah dari berbagai wilayah. Komoditas tersebut diangkut ke Kota Tua Indramayu sebelum dikirim ke Eropa melalui jalur laut atau ke Stasiun Jatibarang untuk didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Cirebon dan Jakarta.
Kota Tua Indramayu: Warisan Sejarah yang Harus Dilestarikan
Kota Tua Indramayu adalah warisan sejarah yang tak ternilai harganya. Keberadaannya menjadi pengingat akan masa lalu yang kaya dan penting untuk dilestarikan. Dengan melestarikan kawasan ini, kita turut menjaga identitas dan sejarah Indramayu, serta memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar dan menghargai sejarah.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya