Sejarah Sunda Kelapa: Pelabuhan Legendaris

Sejarah Sunda Kelapa: Pelabuhan Legendaris
Foto : travel.kompas.com


INFOPAJAJARAN.COM – Sunda Kelapa bukan sekadar nama pelabuhan, tetapi merupakan saksi bisu perjalanan panjang sejarah Nusantara. 

Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi pusat perdagangan penting sejak zaman kerajaan hingga masa penjajahan, dan kini tetap memegang peran vital dalam perkembangan Jakarta. 

Baca juga : Jejak Kereta Api Pertama di Tanah Priangan

Mari kita mengenal lebih jauh tentang sejarah Sunda Kelapa, pelabuhan legendaris yang penuh cerita heroik dan nilai historis tinggi.

Awal Mula Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa telah berfungsi sejak abad ke-5 Masehi, di masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara. 

Lokasinya yang strategis di pesisir utara Pulau Jawa membuat Sunda Kelapa menjadi pintu gerbang utama untuk perdagangan rempah-rempah, beras, dan hasil bumi lainnya.

Nama "Sunda Kelapa" sendiri berasal dari gabungan kata "Sunda" yang merujuk pada etnis Sunda dan "Kelapa" yang menggambarkan banyaknya pohon kelapa di daerah tersebut. 

Pada abad ke-12, Sunda Kelapa berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran dan menjadi pusat aktivitas ekspor ke berbagai wilayah di Asia, seperti India, Tiongkok, dan Timur Tengah.

Masa Penjajahan dan Perebutan Kekuasaan

Pada abad ke-16, Sunda Kelapa menjadi incaran bangsa Eropa, terutama Portugis, Spanyol, dan Belanda, yang ingin menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. 

Pada tahun 1527, pasukan Demak yang dipimpin Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis. 

Peristiwa ini begitu bersejarah hingga nama Sunda Kelapa diubah menjadi "Jayakarta," yang berarti "kemenangan yang sempurna."

Kemenangan ini menandai berdirinya cikal bakal Kota Jakarta yang kita kenal sekarang. 

Sejak itu, pelabuhan Sunda Kelapa terus berkembang di bawah berbagai kekuasaan, mulai dari Kesultanan Banten hingga Pemerintah Hindia Belanda.

Sunda Kelapa di Era Modern

Meskipun kini Jakarta memiliki pelabuhan modern seperti Tanjung Priok, Sunda Kelapa tetap mempertahankan pesonanya sebagai pelabuhan tradisional. 

Deretan kapal pinisi yang berlabuh di sini menjadi pemandangan ikonik, sekaligus mengingatkan kita akan kejayaan masa lalu.

Pelabuhan ini juga menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik, dengan Museum Bahari dan Menara Syahbandar sebagai saksi bisu aktivitas pelayaran zaman dahulu.

Warisan Budaya yang Tak Tergantikan

Sunda Kelapa bukan hanya tentang kapal dan perdagangan. Ia adalah bagian dari identitas budaya Betawi dan Sunda, yang mengajarkan nilai-nilai perjuangan, keuletan, dan keterbukaan terhadap dunia luar. 

Baca juga : Candi Bojongmenje: Saksi Bisu Awal Peradaban di Jawa Barat

Hingga kini, berbagai upacara tradisional, seperti Festival Sunda Kelapa, rutin diadakan untuk melestarikan warisan budaya ini.

Sunda Kelapa bukan hanya pelabuhan tua. Ia adalah simbol perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perdagangan global hingga kolonialisme. 

Sejarah Sunda Kelapa adalah cerita tentang ketangguhan dan identitas nasional yang terus hidup hingga kini.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama