Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Serukan Penolakan Perusakan Fasilitas Publik, Ini Alasannya

Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar, DPRD Jabar, Fasilitas Publik, Kerusuhan, Imbauan, Infopajajaran,


INFOPAJAJARAN.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, secara tegas menyerukan perdamaian dan menolak segala bentuk aksi perusakan yang terjadi di wilayahnya. 

Melalui sebuah video yang diunggah pada akun media sosialnya, Sabtu (30/8/2025), Dedi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan berpikir jernih demi kebaikan bersama.

Dampak Kerugian bagi Rakyat Kecil dari Aksi Perusakan

Dalam pernyataannya, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa ia memahami betul rasa marah dan kecewa yang dirasakan oleh sebagian masyarakat. 

Namun, ia menegaskan bahwa melampiaskan emosi tersebut dengan cara merusak atau membakar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar serta fasilitas publik lainnya adalah tindakan yang tidak tepat dan justru kontra-produktif.

“Buat teman-temanku di mana pun berada, marah boleh, kecewa boleh. Akan tetapi, melampiaskan kemarahan dan kekecewaan dengan membakar gedung dan merusak gedung DPRD itu tidak punya makna apa pun,” ujar Dedi.

Gubernur Jawa Barat ini kemudian membeberkan alasan mendasar mengapa aksi perusakan tersebut sangat merugikan, khususnya bagi masyarakat kecil. 

Pertama, anggota dewan yang menjadi sasaran kemarahan tidak akan kehilangan penghasilan mereka. 

Sementara, biaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Pertama, anggota DPRD tetap di rumah, lho. Mereka tetap punya penghasilan dan pendapatan. Kemudian, gedung DPRD harus diperbaiki dan direnovasi. Akhirnya, biaya renovasi mengambil dari pos daerah yang seharusnya untuk belanja pembangunan rumah rakyat miskin, belanja pembangunan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” jelasnya dengan gamblang.

Dedi juga menambahkan bahwa kerusuhan menciptakan suasana tidak kondusif yang berimbas langsung pada sektor ekonomi. 

Rasa cemas membuat aktivitas perekonomian macet, toko dan pabrik tutup, yang pada ujungnya memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengangguran. 

Pihak yang paling menderita dalam situasi ini, sekali lagi, adalah rakyat kecil dan pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek online (ojol).

Imbauan untuk Menahan Diri dan Tidak Terprovokasi

Di sisi lain, Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa kelompok masyarakat dengan ekonomi yang lebih mapan justru memiliki opsi untuk menyelamatkan diri ke luar negeri jika situasi memburuk, sementara rakyat kecil tidak memiliki pilihan tersebut.

“Kalau uang dibawa ke luar negeri, yang rugi kita. Pengangguran meningkat, ekonomi semakin sulit, pendapatan menurun. Kita juga yang susah. Orang kecil itu hampir tidak punya pilihan,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai pemimpin Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan lugas meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan mampu menahan diri. 

Ia juga secara khusus meminta kepada pihak-pihak yang diduga mengorganisir aksi perusakan untuk segera menghentikan kegiatannya.

“Saya juga meminta siapa pun yang mengorganisasi kegiatan perusakan dan pembakaran, hentikan! Negara sangat rugi. Rakyat rugi. Rakyat kecil makin rugi dan menderita. Semoga kita bisa saling menahan diri,” tegas Dedi.

Imbauan Gubernur Jawa Barat ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mencegah kerugian yang lebih besar lagi, mengingat stabilitas dan keamanan adalah pondasi utama untuk membangun kesejahteraan masyarakat.


Ikuti perkembangan program pembangunan dan informasi terkini seputar Jawa Barat melalui media sosial Infopajajaran.com di Facebook [https://www.facebook.com/infopajajaran] dan Telegram [https://t.me/infopajajaran].

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak