.png "Info Pajajaran")
Bencana banjir yang melanda kawasan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu akhirnya menemukan titik terang penyebabnya. Peristiwa yang mengakibatkan air meluap hingga ke jalan dan memasuki rumah warga ini ternyata disebabkan oleh kombinasi antara tumpukan sampah yang menyumbat saluran drainase dan kerusakan pada infrastruktur pengendalian banjir.
Kronologi Banjir dan Dampaknya
Banjir yang terjadi di depan Pasar Semi Modern Cicurug, tepatnya di wilayah Kelurahan/Kecamatan Cicurug, menjadi perhatian serius. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya aktivitas warga dan kerugian material akibat genangan air yang cukup tinggi.
Identifikasi Masalah: Sampah dan Drainase yang Tersumbat
Lurah Cicurug, Bapak Saep Purnama, menjelaskan bahwa hasil pengecekan di lapangan menunjukkan adanya pendangkalan pada saluran drainase. Pendangkalan ini diperparah dengan adanya tumpukan sampah yang menyumbat saluran, sehingga ketika hujan deras mengguyur, air tidak dapat mengalir dengan lancar.
"Sehingga begitu volume air besar, air meluap dan menggenangi jalan bahkan ada yang masuk ke rumah warga," jelas Bapak Saep Purnama kepada Sukabumiupdate.com pada Selasa, 9 September 2025.
Koordinasi Penanganan dan Keterlibatan Pihak Terkait
Menanggapi situasi tersebut, pihak Kelurahan Cicurug segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk UPTD Pasar, pimpinan dan Camat setempat, serta Kementerian PU PPK 2.1 Jawa Barat karena kewenangan jalan tersebut merupakan jalan nasional.
Upaya Penanganan: Normalisasi Saluran Drainase
Sebagai langkah penanganan, pemerintah Kelurahan Cicurug bersama dengan Kementerian PU PPK 2.1 Jawa Barat, UPTD Pasar, Damkar, Satpol PP, dan warga pasar melakukan normalisasi saluran drainase. Kegiatan ini dilakukan dengan konsep kerja bakti bersama.
Target dan Metodologi Kerja Bakti
Kegiatan normalisasi ini tidak termasuk dalam agenda pemeliharaan tahun berjalan sehingga dilakukan dengan cara kerja bakti. Target yang ingin dicapai adalah membersihkan saluran sepanjang 70 meter dengan kedalaman 80 sentimeter dan lebar 60 centimeter. Diharapkan pekerjaan ini dapat selesai dalam waktu dua hari.
Temuan Penting: Bak Kontrol yang Pecah
Pengawas Lapangan Kementerian PU PPK 2.1 Jawa Barat, Bapak Agus Warso, mengungkapkan adanya temuan penting selama proses normalisasi. Tim menemukan adanya bak kontrol yang pecah. Kerusakan ini mengakibatkan saluran tertutup dan memicu sedimentasi yang memperparah penyumbatan.
Proses Penanganan Bak Kontrol dan Sedimentasi
"Temuan ini baru terlihat ketika saluran dibuka. Secara teknis kami utamakan membuka bak kontrol, mengangkat sedimentasi, dan membongkar akses yang tertutup," jelas Bapak Agus Warso.
Tim Damkar turut membantu mendorong material lumpur agar saluran dapat kembali berfungsi normal.
Keterlibatan Tim dan Durasi Pengerjaan
Pengerjaan normalisasi ini melibatkan delapan orang dari tim PU yang didukung oleh kelurahan, UPTD Pasar, Damkar, dan masyarakat sekitar. Diperkirakan proses penyelesaian akan memakan waktu dua hingga tiga hari.
Harapan dan Imbauan untuk Masa Depan
Bapak Agus Warso berharap agar pemeliharaan saluran drainase dapat dilakukan secara lebih dini, tidak hanya ketika kondisi sudah parah.
Imbauan Lurah: Jaga Kebersihan Lingkungan
Lurah Cicurug, Bapak Saep Purnama, mengimbau warga, khususnya pedagang Pasar Cicurug, untuk menjaga kebersihan lingkungan. Beliau menekankan pentingnya tidak membuang sampah ke saluran drainase. Pihak pasar telah menyediakan beberapa titik penampungan sampah. "Kalau saluran tersumbat, ujungnya banjir. Jadi mari sama-sama menjaga kebersihan," pungkas Bapak Saep Purnama.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya