Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus mengintensifkan kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan. Gerakan ini bertujuan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD, melalui partisipasi aktif masyarakat.
Langkah Preventif dan Kuratif Dinkes Garut
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surachman, menyampaikan bahwa upaya pencegahan meliputi skrining kasus secara berkala dan pengendalian vektor nyamuk melalui berbagai metode. Metode-metode tersebut meliputi PSN, abatesasi (pemberian larvasida), *fogging* (pengasapan), dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Data Kasus DBD di Garut
Asep Surachman menjelaskan bahwa dari Januari hingga Agustus 2025, Kabupaten Garut mencatat 1.776 kasus DBD dengan delapan kasus kematian. Pada minggu ketiga September 2025, dilaporkan adanya tambahan 195 kasus yang tersebar di tujuh kecamatan, namun tidak ada laporan kematian.
Fokus pada Gerakan PSN 3M
Menyikapi kemunculan kasus DBD, Dinkes Garut bersama seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gerakan PSN. Gerakan PSN yang utama adalah penerapan 3M, yaitu:
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Upaya Kuratif dan Imbauan kepada Masyarakat
Selain upaya preventif, Dinkes Garut juga melakukan penanganan medis yang cepat dan tepat terhadap pasien DBD serta memastikan ketersediaan obat-obatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang memadai. Asep Surachman mengimbau masyarakat untuk serius menanggapi ancaman wabah DBD dan meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi.
Jika mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, atau ruam kulit, masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau klinik. Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, risiko komplikasi serius akibat DBD dapat diminimalkan.
Peran Aktif Masyarakat Sangat Penting
Dinkes Garut menekankan bahwa keberhasilan pengendalian DBD sangat bergantung pada peran aktif dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Dengan memberantas sarang nyamuk dan mencegah jentik nyamuk berkembang biak, kita dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan komunitas dari ancaman penyakit DBD.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya