Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan di Kabupaten Majalengka menuai keluhan dari pedagang ayam keliling. Mereka kesulitan mendapatkan pasokan ayam dan harga jual pun melonjak tajam.
Pedagang Ayam Keliling Menjerit: Pasokan Sulit, Harga Tinggi
Oyo, seorang pedagang ayam potong keliling di Kecamatan Kasokande, Kabupaten Majalengka, menjadi salah satu yang merasakan dampak program MBG. Ia mengaku kesulitan mendapatkan ayam karena diduga telah diborong oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPT/Dapur MBG). Situasi ini diperparah dengan kenaikan harga daging ayam yang signifikan.
"Ya imbas dari MBG itu lah. Karena ngambilnya ke pemotongan langsung itu," ujar Oyo, mengungkapkan kekesalannya di sela-sela aktivitas berdagangnya. Pada Senin (15/9/2025), harga ayam potong di Pasar Sindangkasih, Cigasong, mencapai Rp47 ribu per kilogram, meningkat dari Rp45 ribu per kilogram pada pekan sebelumnya. Menurut Oyo, harga normal ayam potong biasanya berkisar Rp35 ribu per kilogram.
Oyo, yang biasanya membawa 35-40 kilogram ayam untuk berjualan, kini hanya mampu membawa sekitar 15 kilogram atau 10 ekor ayam. "Stoknya gak ada karena sudah diambil sama (dapur) MBG. Besok-besok kayaknya gak jualan lah saya. Pusing," keluhnya.
Respons Pemerintah Daerah: Instruksi dan Antisipasi
Menanggapi keluhan para pedagang, Bupati Majalengka Eman Suherman langsung menginstruksikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk segera memeriksa ketersediaan pangan di pasar. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mencari solusi untuk mengatasi persoalan yang dialami pedagang kecil terkait pasokan ayam.
"Saya baru denger, ini, (stok) ayam kurang. Masukan, terima kasih. Saya perintahkan Pak Iding (kadis Perdagin) ke pasar. Bagaimana antisipasinya," kata Eman.
Program MBG Jangan Sampai Mematikan Usaha Pedagang Kecil
Bupati Eman Suherman berharap program MBG tidak berdampak negatif terhadap pedagang kecil di Majalengka. Ia menekankan bahwa program pemerintah, termasuk MBG, seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, bukan sebaliknya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar program MBG dapat berjalan lancar tanpa merugikan pedagang kecil.
"Prinsipnya jangan sampai masyarakat kita yang biasanya berbisnis, berdagang, kemudian mati gara-gara adanya program pemerintah. Kan tidak boleh lah. Justru bagaiamana agar semua sektor itu harus hidup ketika ada program pemerintah. Kalau begini kan boro-boro mau menghidupkan UMKMdong," tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Majalengka diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Koordinasi yang baik antara pihak terkait, termasuk SPPT/Dapur MBG, dinas perdagangan, dan para pedagang, sangat penting untuk memastikan ketersediaan ayam yang cukup dengan harga yang terjangkau, sehingga program MBG dapat berjalan sukses tanpa mengorbankan mata pencaharian pedagang kecil.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya