Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengambil langkah strategis dalam upaya mengurangi risiko bencana dengan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) tingkat kabupaten. Inisiatif ini menekankan peran krusial komunitas lokal sebagai garda terdepan dalam menghadapi potensi bencana alam, sebuah langkah yang didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Pembentukan FPRB: Membangun Jembatan Antara Masyarakat dan Pemerintah
Pembentukan FPRB di Kabupaten Sukabumi diresmikan melalui musyawarah yang digelar di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbangdai). Acara ini dihadiri oleh 67 peserta, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk ketua komunitas kebencanaan, tokoh masyarakat, serta tim perumus dari berbagai sektor. Tujuan utama dari forum ini adalah untuk menjadi jembatan strategis yang efektif antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Komunitas: Aktor Utama dalam Penanggulangan Bencana
Salah satu poin penting dari pembentukan FPRB adalah penempatan komunitas sebagai aktor utama, bukan sekadar objek dari program kebencanaan. Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menegaskan bahwa FPRB merupakan wujud nyata dari kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana.
Pentingnya Peran Komunitas Lokal
Kabupaten Sukabumi, yang dikenal memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi dan berada di peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat menurut data Indeks Rawan Bencana Indonesia, sangat membutuhkan keterlibatan aktif komunitas lokal. Peran komunitas sangat krusial dalam berbagai aspek, mulai dari respons awal terhadap bencana, edukasi kebencanaan, hingga pemetaan risiko berbasis lokal. Keterlibatan langsung masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana di wilayah ini.
Pendapat Tokoh Masyarakat dan Relawan
Asep Gunawan, seorang aktivis relawan bencana dari wilayah Cikembar, mengungkapkan pentingnya memfasilitasi peran komunitas dalam penanggulangan bencana. Ia menyoroti bahwa komunitas dan warga sekitar adalah yang pertama datang memberikan bantuan saat terjadi bencana, sebelum tim SAR atau pemerintah. Hal ini menekankan kebutuhan akan dukungan dan pelatihan yang memadai bagi komunitas.
Rencana Aksi dan Harapan Ke Depan
FPRB dirancang untuk memperkuat jaringan lintas sektor dan lintas wilayah. Beberapa agenda utama termasuk pertukaran data risiko, pelatihan bersama, serta penyusunan rencana aksi daerah yang lebih inklusif. Sekda berharap forum ini tidak hanya menjadi formalitas kelembagaan, tetapi menjadi wadah yang mampu mendorong aksi nyata di lapangan. Harapannya, dengan sinergi yang kuat, Kabupaten Sukabumi dapat menjadi contoh daerah tangguh bencana di Indonesia.
Pembentukan FPRB di Kabupaten Sukabumi merupakan langkah maju dalam upaya membangun masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana. Dengan melibatkan komunitas secara aktif, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan, dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan alam yang ada.
Media radio berita online terpercaya - LPP RRI
📍 Jl. Medan Merdeka Barat No.4-5, Jakarta Pusat.
📞 +6221 350 0584, +6221 351 1086
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya