Kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, mengungkap fakta-fakta baru yang mengejutkan. Kedua pelaku, P dan R, melakukan tindakan keji dengan menguburkan jasad para korban secara tragis, yaitu dengan cara ditumpuk dalam satu lubang di belakang rumah korban.
Kronologi Penemuan dan Penguburan Jasad
Penemuan jasad korban menjadi kunci pengungkapan kasus yang menggemparkan ini. Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, menjelaskan bahwa posisi jenazah saat ditemukan mengindikasikan cara penguburan yang sangat tidak manusiawi. Penjelasan tersebut disampaikan di Markas Polda Jawa Barat pada Rabu, 9 September 2025.
Urutan Penemuan Jenazah
AKP Arwin menjelaskan secara rinci bagaimana para korban dikuburkan. Jasad-jasad tersebut ditumpuk secara berurutan di dalam lubang yang telah dipersiapkan oleh pelaku. Urutan penemuan jenazah memberikan gambaran betapa kejamnya aksi pembunuhan ini.
"Jadi untuk posisi jenazah yang ditemukan pada saat kita melakukan cek TKP, jadi jenazah itu berurutan. Berurutan dari yang paling atas sampai dengan yang paling bawah," ungkap AKP Arwin.
Detail Lubang Kuburan
Lubang tempat penguburan para korban juga memiliki ukuran yang spesifik. Lubang tersebut memiliki panjang sekitar 1,5 meter, lebar 4 meter, dan kedalaman sekitar 2 meter. Ukuran ini menunjukkan betapa pelaku telah merencanakan penguburan ini dengan matang untuk menghilangkan jejak.
"Kalau lubangnya itu sekitar 2 meter 1,5 kali 4 meter, lebarnya 4 meter. Panjangnya itu 1,5, lebarnya 4 meteran. Kedalamannya sekitar 2 meter," jelas Arwin.
Urutan Penempatan Jenazah
Urutan penempatan jenazah di dalam lubang juga menjadi fokus penyelidikan. Dimulai dari jasad anak-anak, kemudian ditumpuk dengan jasad orang dewasa. Hal ini mengindikasikan adanya upaya untuk menyembunyikan kejahatan dengan menghilangkan jejak identifikasi.
"Paling atas itu adalah saudara S, kemudian di bawahnya, agak turun ke bawah itu ada saudara B, kemudian di paling bawahnya lagi itu ada saudara E. Dan di samping-sampingnya itu ditemukan anak-anaknya, ananda R dan ananda B," kata dia.
Peran Pelaku dalam Pembunuhan Berencana
Pembunuhan ini direncanakan oleh pelaku P terhadap korban Budi Awaludin, karena dendam dan sakit hati. P mengajak temannya, R, untuk melakukan aksi keji ini. Modus operandi yang digunakan adalah dengan berpura-pura mengajak korban berbisnis jual beli minyak goreng.
Awal Mula Pembunuhan
Pada Jumat, 29 Agustus 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, R mengajak Budi melihat gudang rumahnya. Saat itulah R mengambil pipa besi dari tas P dan memukulkannya ke kepala Budi hingga tersungkur.
Eksekusi Terhadap Keluarga Korban Lainnya
Setelah melumpuhkan Budi Awaludin, R kemudian masuk ke dalam rumah dan menghabisi nyawa Sachroni (76), Euis Juwita Sari (43), R (7), dan balita berusia 8 bulan. Tindakan keji ini dilakukan untuk menghilangkan saksi dan menutupi jejak kejahatan mereka.
Upaya Pelaku untuk Menghilangkan Jejak
Setelah melakukan pembunuhan, para pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan menjual barang-barang milik korban dan melarikan diri. Mereka juga berusaha menjebak orang lain untuk mengalihkan perhatian dari mereka.
Penjualan Barang Bukti dan Pelarian
P dan R menggadaikan mobil milik korban kepada seorang bernama Evan dan mentransfer uang gadai sebesar Rp14 juta. Mereka juga berupaya menjebak Evan dengan menaruh mobil korban di depan rumahnya dan menyebarkan kabar bohong. P juga menarik uang Rp10 juta dari akun Dana milik Budi.
Ancaman Hukuman dan Pasal yang Dilanggar
Tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh P dan R dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Ancaman hukuman yang menanti adalah pidana mati, pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun. Selain itu, pelaku juga dijerat dengan Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 tahun.
Kasus ini menjadi pengingat akan kejahatan yang kejam dan pentingnya penegakan hukum yang tegas untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap semua fakta dan motif di balik pembunuhan sadis ini.
INFOPAJAJARAN.COM
Dapatkan berita dan informasi terbaru dari kami
Ikuti Kami
© INFOPAJAJARAN.COM | Terima kasih atas dukungannya