Nyi Subang Larang — Istri Prabu Siliwangi, Penyebar Islam Awal di Tanah Sunda

Nyi Subang Larang — Istri Prabu Siliwangi, Penyebar Islam Awal di Tanah Sunda


INFOPAJAJARAN.COM - Nyi Subang Larang adalah salah satu tokoh wanita penting dalam sejarah Nusantara, khususnya di tanah Sunda. 

Nyi Subang Larang dikenal sebagai istri dari Prabu Siliwangi, raja besar Kerajaan Pajajaran, sekaligus sebagai penyebar awal ajaran Islam di wilayah Jawa Barat. 

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Otto Iskandardinata (Otista), Pejuang Besar dari Tanah Pasundan

Kisah hidupnya tidak hanya menggambarkan cinta lintas keyakinan, tetapi juga perjuangan spiritual dalam memperkenalkan agama Islam di tengah dominasi ajaran Hindu-Buddha saat itu.

Awal Kehidupan dan Latar Belakang

Nyi Subang Larang lahir di wilayah Karawang pada abad ke-14. Ia adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, penguasa pesisir utara yang telah lebih dahulu memeluk Islam. 

Sejak muda, Subang Larang sudah menimba ilmu agama di Pesantren Quro, sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di Jawa Barat yang didirikan oleh Syekh Hasanudin.

Didikan religius ini membentuk karakter Subang Larang sebagai wanita cerdas, berani, dan teguh dalam keyakinan. 

Meski hidup di masa ketika ajaran Hindu dan Buddha masih dominan, ia tak ragu memegang ajaran Islam sebagai jalan hidupnya.

Pernikahan dengan Prabu Siliwangi

Pertemuan Nyi Subang Larang dengan Prabu Siliwangi—yang saat itu masih bergelar Raden Pamanah Rasa—menjadi titik balik penting dalam sejarah Sunda. 

Keduanya menikah dengan syarat bahwa keyakinan masing-masing tidak saling dipaksakan. 

Dari pernikahan ini lahirlah tiga anak: Walangsungsang, Rara Santang, dan Raja Sangara. 

Ketiganya kelak berperan penting dalam penyebaran Islam di Nusantara.

Peran dalam Penyebaran Islam

Nyi Subang Larang tidak hanya menjadi istri raja, tetapi juga seorang dai yang menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat Sunda. 

Ia dikenal karena konsistensinya dalam menjalankan ajaran Islam meski hidup di tengah kerajaan Hindu. 

Ia juga mendidik anak-anaknya dalam ajaran Islam, yang akhirnya menjadikan Walangsungsang dan Rara Santang sebagai tokoh penyebar Islam generasi berikutnya.

Raden Walangsungsang kelak menjadi Pangeran Cakrabuana, pendiri Kesultanan Cirebon, dan Rara Santang menjadi ibunda dari Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo. 

Ini menandakan betapa besar peran Subang Larang dalam menyiapkan kader Islam di tanah Sunda.

Warisan dan Pengaruh

Warisan Nyi Subang Larang tidak hanya berupa keturunan biologis, tetapi juga keturunan spiritual dan budaya. 

Ia menjadi jembatan antara dua peradaban: Hindu-Buddha dan Islam. Sosoknya dikenang sebagai pelopor dakwah damai, penyatu dua dunia yang saat itu tampak berbeda. 

Hingga kini, makamnya di Karawang masih sering diziarahi sebagai bentuk penghormatan atas jasanya dalam sejarah keislaman di tanah Sunda.

Baca juga : Dewi Sartika, Pahlawan Pendidikan Perempuan dari Jawa Barat

Nyi Subang Larang adalah figur penting dalam sejarah Nusantara yang menunjukkan bahwa peran wanita dalam dakwah Islam sangatlah besar. 

Lewat pernikahannya dengan Prabu Siliwangi dan keteguhannya dalam mengamalkan ajaran Islam, ia telah membuka jalan bagi berdirinya Kesultanan Islam pertama di tanah Sunda. 

Kisahnya menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dalam menjaga nilai-nilai toleransi, keberanian, dan keimanan.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama