Batik Sukapura: Menelusuri Warisan Motif Menak Tasikmalaya yang Hampir Punah

Batik Sukapura Menelusuri Warisan Motif Menak Tasikmalaya yang Hampir Punah
Foto : x.com/PemKabTasik


INFOPAJAJARAN.COM – Di balik gemerlap Batik Tasikmalaya modern, tersembunyi kisah panjang Batik Sukapura yang bermula dari kebutuhan busana para menak (bangsawan) di era kolonial. 

Kini, warisan budaya batik Sukapura Tasikmalaya bertransformasi menghadapi tantangan zaman.

Baca juga : Tenun Majalaya: Menelusuri Jejak Kejayaan Kota Dollar yang Terlupakan

Asal-Usul Batik Sukapura

Sukapura (cikal bakal Tasikmalaya) mulai memproduksi batik sejak 1632 ketika dijadikan pusat pemerintahan oleh Sultan Agung. 

Khususnya di Desa Sukapura (Kec. Sukaraja), batik awalnya dibuat eksklusif untuk:

  • Bupati Wiradadaha I dan keturunannya
  • Keluarga menak Sukapura
  • Pegawai kolonial

Ciri Khas Busana Menak Sukapura:

✔ Pria: Jas sikepan hitam + batik Parang Kusuma
✔ Wanita: Kain sawud + selendang batik
✔ Rakyat biasa: Kemben batik motif sederhana

Motif Langka yang Hampir Punah

Batik Sukapura klasik memiliki hierarki motif yang ketat:

Untuk Bangsawan:

  • Parang Rusak Barong (khusus ritual bupati)
  • Udan Liris (simbol ketabahan)
  • Kawung Besar (lambang kebijaksanaan)

Untuk Rakyat:

  • Rereng Peuteuy (inspirasi petai)
  • Gambir Saketi (rempah-rempah)
  • Bilik (anyaman bambu)

Revolusi Teknik Pembuatan

Dari bahan alami hingga sintetis:

  1. Zaman Kolonial:

    • Pewarna tarum (biru) & mengkudu (merah)
    • Alat tenun jantra (gedogan)
    • Proses 2 minggu per lembar
  2. Era Modern:

    • Pewarna kimia (naftol & garam)
    • Batik cap tembaga (sejak 1850)
    • Warna cerah khas Tasikmalaya

Batik Sukapura Kontemporer

Generasi ketiga pengrajin mengembangkan motif baru:
✓ Sisik Balimbing (inspirasi buah)
✓ Renville (perundingan sejarah)
✓ Mobil & payung (adaptasi modern)

Fakta Menarik:

  • 12 motif klasik sudah tidak diproduksi massal
  • Sentra batik kini di Indihiyang & Cipedes
  • Warna terang jadi ciri khas Tasikmalaya modern

Tantangan Pelestarian

Ancaman yang dihadapi:

  1. Punahnya ahli batik tulis tradisional
  2. Dominasi batik printing murah
  3. Minimnya dokumentasi motif klasik

Baca juga : Batik Cianjur: Mengenal Motif Beasan dan Warisan Budaya oleh Harry M Sastrakusumah

Upaya penyelamatan melalui:
✔ Pelatihan generasi muda
✔ Digitalisasi motif langka
✔ Festival batik tahunan


Ikuti perkembangan budaya Jawa Barat via Facebook InfopajajaranTelegram Infopajajaran, dan Twitter Infopajajaran. Dukung pelestarian batik tradisional dengan donasi via DANA.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK

Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak