![]() |
Foto : Instagram/Disdikjabar |
INFOPAJAJARAN.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan kritik pedas terhadap kinerja Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dalam Rapat Paripurna Hari Jadi ke-535 Kabupaten Majalengka, Sabtu (7/6/2025).
Baca juga : Waspada! 6 Kasus Covid-19 Varian Baru Terdeteksi di Jawa Barat, Ini Respons Dedi Mulyadi
BIJB Kertajati Dinilai Belum Optimal
Dedi menggambarkan kondisi bandara dengan istilah "peuteuy selong" (kacang panjang yang tak berisi):
✈ "Kenapa jadi peuteuy selong? Kan nggak ada pesawatnya, nggak maju-maju"
💸 Beban anggaran Rp30 miliar per tahun untuk operasional
📉 Minimnya penerbangan membuat bandara tidak berkembang
Strategi Jangka Panjang Pemprov Jabar
Meski baru tiga bulan menjabat, Dedi menyatakan sedang menyusun strategi untuk:
🔹 Mengoptimalkan fungsi bandara
🔹 Mengembangkan kawasan sekitar
🔹 Mengurangi beban anggaran daerah
"Jangan marahin dulu, saya baru tiga bulan. Tapi sedang dipikirkan strategi desain yang tepat," ujar Dedi.
Potensi Majalengka sebagai Kawasan Industri
Gubernur juga menekankan pentingnya:
🏭 Pembangunan industri di kawasan Rebana (Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon)
🎓 Peningkatan SDM melalui pendidikan vokasi dan teknik
⚠ Peringatan: Tanpa persiapan SDM, tenaga kerja akan didominasi dari luar daerah
"Giliran ada pabrik tapi orangnya nggak disiapkan, nanti pabrik diisi orang lain," tegas Dedi.
Baca juga : Dedi Mulyadi Tegaskan Sekolah Sebagai Fondasi Peradaban, Ini Visi Besarnya untuk Pendidikan Jabar
Kritik Dedi Mulyadi ini menjadi sinyal kuat akan adanya perubahan kebijakan untuk mengoptimalkan fungsi BIJB Kertajati sebagai pintu gerbang ekonomi Jawa Barat.***
Ikuti perkembangan terbaru seputar BIJB Kertajati dan kebijakan Pemprov Jabar melalui media sosial Infopajajaran.com. Follow Facebook dan Telegram kami untuk informasi terkini.