![]() |
Foto : liputan6.com |
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dengan jarak sekitar 140 km dari Garut, akibat aktivitas sesar naik di zona intraplate Eurasia.
Baca juga : Polres Majalengka Bekuk Komplotan Begal Brutal yang Teror Warga, Ini Modus Operandi Mereka
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa gempa ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
Guncangan dirasakan pada intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Garut, Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Sementara di Banjar, Bandung, dan Lembang, guncangan tercatat pada skala II-III MMI.
Tidak Berpotensi Tsunami
Wafid menegaskan bahwa meskipun pusat gempa berada di laut, kejadian ini tidak memicu gelombang tsunami.Wilayah terdampak termasuk dalam kawasan rawan gempa menengah hingga tinggi.
"Litologi batuan di sekitar lokasi terdiri dari batuan Kuarter hingga Pra-Tersier. Batuan yang telah lapuk atau berupa sedimen dapat memperkuat guncangan," jelas Wafid.
Imbauan untuk Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk:✔ Tetap tenang dan tidak terpancing isu tidak bertanggung jawab.
✔ Memeriksa kondisi bangunan setelah gempa.
✔ Menjauhi tebing yang berisiko longsor, terutama saat hujan.
✔ Mematuhi rambu evakuasi jika diperlukan.
Baca juga : Bupati Majalengka Salurkan 2.500 Pekerja Tanpa Biaya, Tegas Hapus Praktik Percaloan!
Gempa ini juga terekam oleh stasiun GFZ Jerman dengan magnitudo M 5,23 pada koordinat 8,36 LS dan 106,89 BT.
Ikuti perkembangan informasi terkini melalui media sosial Infopajajaran.com di Facebook dan Telegram. ***