![]() |
Wagub Erwan Vs Sekda Herman. (Foto : bandung.kompas.com) |
INFOPAJAJARAN.COM – Konflik terbuka antara Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah Herman Suryatman memantik kekhawatiran para pengamat tentang menurunnya profesionalitas birokrasi di level pimpinan Pemprov Jabar.
Kristian Widya Wicaksono, pengamat kebijakan publik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), menilai konflik ini telah menciptakan stagnasi dalam pengambilan keputusan strategis.
Baca juga : Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari Usai Banjir dan Longsor Landa 19 Kecamatan
"Birokrasi seharusnya berpedoman pada prosedur operasional baku, bukan arena konflik kepentingan. Situasi ini justru merusak citra pemerintah dan membingungkan ASN," ujar Kristian, Senin (30/6/2025).
Ia menegaskan, konflik yang berlarut-larut antara kedua pejabat tinggi ini lebih menyerupai drama politik ketimbang kepemimpinan birokrasi yang solutif.
Ketegangan memuncak ketika Erwan secara terbuka mengakui keretakan hubungan dengan Herman di Gedung Sate.
"Saya di ruang sini, Sekda di ruang sana. Satu lantai, saya lewat tidak ada tegur sapa," keluh Erwan.
Ia menuding Herman kerap melampaui kewenangannya, termasuk mengambil alih tugas-tugas wagub seperti dalam acara kelulusan siswa barak militer di Rindam.
Kristian mendesak Gubernur Dedi Mulyadi segera turun tangan sebagai penengah.
"Gubernur wajib memanggil keduanya, mencari solusi konkret, dan mengumumkan keputusan kepada publik. Jika perlu, pertimbangkan sanksi administratif atau penunjukan plt," tegasnya.
Baca juga : Bupati Bogor Perkenalkan Desain Megah Masjid Raya Kabupaten Bogor, Siap Jadi Ikon Baru
Langkah tegas dinilai penting untuk mencegah dampak lebih luas terhadap pelayanan publik di Jawa Barat.
Pantau perkembangan terkini konflik birokrasi Jabar melalui media sosial Infopajajaran.com di Facebook dan Telegram.***