![]() |
Foto : Instagram/Disdikjabar |
INFOPAJAJARAN.COM – Provinsi Jawa Barat kembali mencatatkan prestasi gemilang di bidang ekonomi. Berdasarkan data resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis Selasa (29/7/2025), Jawa Barat berhasil menduduki peringkat pertama nasional dalam realisasi investasi Triwulan II 2025 dengan nilai mencapai Rp72,5 triliun atau 15,2% dari total investasi nasional.
Pencapaian ini menempatkan Jawa Barat di atas DKI Jakarta (Rp71,1 triliun), Jawa Timur (Rp38,6 triliun), Sulawesi Tengah (Rp31,6 triliun), dan Banten (Rp29,7 triliun).
Baca juga : Eksplorasi Keindahan Gunung Papandayan (Garut): Surganya Pendaki dan Pecinta Alam
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan perangkat daerah yang telah mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif.
“Saya mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Jawa Barat, para RT, RW, kepala dusun, lurah, camat, dinas penanaman modal, serta para bupati dan wali kota. Kerja keras kita semua dalam menjaga investasi dari gangguan premanisme dan hambatan infrastruktur telah membuahkan hasil,” ujar Dedi dalam video yang diunggah di media sosial, dikutip Kompas.com, Rabu (30/7/2025).
Sinergi dengan Aparat Keamanan & Sektor Unggulan
Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi dengan aparat kepolisian seperti Polda Jabar dan Polda Metro Jaya dalam menciptakan rasa aman di kawasan industri.
Berdasarkan pemetaan BKPM, sektor yang paling diminati investor di Jawa Barat meliputi industri kendaraan bermotor, alat transportasi, dan perumahan.
Wilayah penyumbang investasi terbesar adalah Kabupaten Bekasi (Rp18,75 triliun), disusul oleh Karawang, Subang, Bogor, dan Kota Bandung.
Percepatan Pelayanan Investasi & Rekrutmen Digital
Pemprov Jabar berkomitmen mempercepat pelayanan investasi yang mudah, cepat, dan transparan.
“Pelayanan kepada pelaku usaha yang taat hukum harus dipermudah, sementara pelanggaran ditangani secara persuasif namun tegas,” tegas Dedi.
Selain itu, mulai Agustus 2025, Pemprov Jabar menerapkan sistem rekrutmen tenaga kerja berbasis digital.
“Pencari kerja sudah masuk dalam sistem data Dinas Tenaga Kerja. Perusahaan tinggal menghubungkan kebutuhan mereka dan mengundang calon pekerja langsung,” jelasnya.
Baca juga : Batik Garut: Menelusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Motif Khas Sunda
Dedi juga mengingatkan agar perusahaan tidak membebani calon pekerja dengan biaya administrasi tinggi di awal seleksi.
Dengan capaian ini, Gubernur mengajak seluruh pihak terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Follow Media Sosial Infopajajaran.com melalui Facebook dan Telegram. Berikan dukungan terbaikmu melalui Donasi via DANA.***