![]() |
Foto : rri.co.id |
INFOPAJAJARAN.COM – Pemerintah Kabupaten Majalengka menargetkan nol kasus stunting (zero stunting) pada tahun 2030 mendatang.
Target ambisius ini dicanangkan menyusul tingginya angka stunting di wilayah tersebut yang saat ini masih mencapai 15 persen, menjadikan Majalengka sebagai salah satu kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat.
Baca juga : Bupati Majalengka Salurkan 2.500 Pekerja Tanpa Biaya, Tegas Hapus Praktik Percaloan!
Bupati Majalengka menyatakan hal usai melantik Pengganti Antar Waktu (PAW) Pimpinan Baznas Majalengka di Aula Gedung Negara Pendopo Bupati, Selasa (1/7/2025).
"Kita sudah sepakat di tahun 2030, di Kabupaten Majalengka zero stunting. Ini bukan sekadar wacana, tapi komitmen yang harus diwujudkan," tegas Bupati.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Majalengka akan menerapkan langkah-langkah strategis, terutama melalui intervensi gizi spesifik bagi ibu hamil.
"Kita akan berikan perhatian khusus pada ibu hamil dengan menyediakan vitamin dan makanan bergizi. Program ini harus dilaksanakan secara maksimal, bukan hanya di atas kertas," imbuhnya.
Bupati menegaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja nyata dan berkelanjutan.
"Jika hanya jadi wacana, sama saja kita membohongi masyarakat. Stunting adalah masalah serius yang menentukan masa depan generasi Majalengka," ujarnya.
Komitmen ini sejalan dengan upaya nasional penurunan stunting, namun Majalengka menjadi salah satu daerah yang lebih agresif dengan menargetkan angka nol.
Baca juga : Pemkab Majalengka Tarik Rp171 Miliar Dana Investasi BIJB Kertajati, Ini Alasannya
Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Baznas dan organisasi masyarakat, untuk memastikan program penanganan stunting menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah pelosok.
Ikuti perkembangan program penanganan stunting di Majalengka melalui media sosial Infopajajaran.com di Facebook dan Telegram.***